it's my world

Tampilkan postingan dengan label Level 11. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Level 11. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Maret 2020

Level 11 Passed :')

Bismillah...

Serunya level 11
pengalaman baru lagi ^^
menggali kemampuan diri semua peserta, wah ternyata terlewati.. saya bisa ^^
awalnya sedikit bingung, tentang menyajikan materi, tentang menjawab pertanyaan. ini gimana ?
tp ternyata...
the power of "Bareng-bareng" semua bisa dijalani.. Masyaa Alloh Wal Hamdulillah...

di Level ini juga seperti mem praktekan kembali materi - materi yang telah lalu, di ingatkan
Tentang adab mencari ilmu, tentang COC Ip, dan lain nya
mantap pokonya

#Aliranrasa
#Level11
#FitrahSeksualitas
#kuliahBundaSayang
#institutIbuProfesional

Senin, 09 Maret 2020

T10 Level 11 Hari ke 10

Resume Diskusi "Ketika Anak Bertanya (FAQ yang biasa diajukan anak mengenai seksualitas dan Cara menjawabnya"
Oleh Teh imas, Teh Riska, Teh Detty

"Pertanyaan dari anak apakah yg pernah teteh dapatkan ttg seksualitas ?"

Kenapa Bunda Bisa Hamil ?

- Awalnya ayahnya yg jwb dan dibercandain dg balik bertanya. Sp yg berdo'a sm Allah mnt adik bayi?

Kompak tth dan kk jwb: tth dan kk yg berdo'a mnt adik bayi ktnya 🤭

Sy jwb: Alhamdulillah brrti do'anya dikabulkan Allah ya.

Kbtln msh usia 5&3 thn jd tdk terll detail tny ke arah sn.

di SD kelas 5 dan kelas 6 siswa bnyak bertanya pada guru dan lebih terbuka atau curhat tapi mereka suka lebih malu ktnya nnya ke orang tua nya.

Menurut teh Sani karena respon orang tua yg berbeda dg respon guru kah ?
Sehingga ada rasa malu bertanya pada orang tua dibandingkan ke guru..

rasa sungkan ini mungkin di mulai dr peran orang tua ketika menjelaskan yaa ... Terkadang ktika rasa penasaran mereka muncul sudah di cut atau orang tua sibuk kerja. Sehingga anak usia 9 thn sudah lebih memilih teman atau lingkungan yg nyaman. Atau karena orang tua tidak menjelaskan secara detail tentang Fitrah Seksualitas. Padahal sejak dini harus diajarkan dan menjadi teman ternyaman untuk anak. Dengan media yg luarbiasa yaa zaman sekarng sangat mudah.

Hikmah yg bisa kita ambil:

Di era digital ini, banyak sekali informasi yg mudah di akses..

Jika hal yg menimpa teh Enung saat kecil, lalu menimpa pada anak zaman sekarang yg mana mereka generasi Alfa..

Kebayang, akan mencari informasi sendiri..

Yang di khawatir kan, mereka mendapatkan informasi yg tidak tepat dan khawatirnya lagi jadi miss informasi dan mendalami lebih jauh yg tidak seharusnya mereka dalami skrg..

Maka dari itu penting yah peran kita untuk mulai bersahabat dan mulai mempelajari seni menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis anak apalagi ttg seksualitas..

#Harike10
#Tantangan10Hari
#Level11
#Fitrah Seksualitas

T10 Level 11 Hari ke 9

Resume Diskusi "Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual"
Oleh Teh Fika, Teh Fifit

Materi yang akan kami bawakan malam ini adalah Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual.
Lingkungan di sini kami simpulkan adalah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Seperti yang sudah disebutkan bahwa pelaku kekerasan seksual pada anak sekitar 80% nya adalah orang terdekat. Lalu bagaimana lingkungan ini bisa memberi perlindungan kepada anak dari kejahatan seksual? Mari kita diskusikan bersama 😁

Karena tidak ada pertanyaan yang masuk ya teh Fifit, boleh kami yang mengajukan pertanyaan ya teteh2 ☺
Bagaimana sikap jika seandainya ada saudara atau tetangga kita yang menjadi korban kekerasan seksual?

Tanggapan :

- Berusaha membantunya...dg melapor dulu ke RT gitu ya? Trs nanti mungkin ke pihak berwajib

- Support..
Tidak menghakimi dan menyalahkan..
Jadi tempat yg aman untuk cerita..
Karena kebanyakan para korban kekerasan seksual takut untuk cerita, karena takut disalahkan dan di jauhi..

- Saya nambahin dari segi materi pencegahan ya. Berdasarkan penelitian kekerasan pada tahun 2015 menyebutkan bahwa langkah perlindungan anak dari kejahatan seksual juga harus dilakukan dari dalam yaitu:
- Keluarga harus menjadi tempat perlindungan pertama anak.
- Orangtua harus waspada dan memberikan bekal yang cukup bagi anak terkait keselamatan seksual mereka.
- Pendidikan seksual dapat diberikan sedini mungkin melalui kata dan kalimat yang sederhana namun tepat dan tidak vulgar.
- Penggunaan istilah sebenarnya akan membantu anak dalam mengkomunikasikan kejahatan seksual yang mungkin ia alami.
- Komunikasi yang baik antara anak dengan orangtua juga dipercaya mampu melindungi anak dari kejahatan seksual, paling tidak anak tidak akan menutupi kejadian yang dialaminya.

- Banyak korban yang diam, malu atau canggung untuk bicara, dan kita, keluarga atau tetangga yang kurang peka

- Intinya kita harus peka dan peduli ya sebagai bagian dari masyarakat.

Terutama perkuat fondasi fitrah seksual di keluarga sendiri.

Jika ada kejadian yang menimpa saudara atau tetangga kita maka sikap kita harus peduli dan mencari solusi yang sesuai dengan hukum yang berlaku juga ya.

#Harike9
#Tantangan10Hari
#Level11
#Fitrah Seksualitas

T10 Level 11 Hari ke 8

Resume Diskusi "Penyimpangan Seksualitas, Pencegahan dan Solusinya"
Oleh : Teh Amelia, Teh Bintan, Teh Lina

Berbagai Jenis Penyimpangan Seksual


Untuk materi seksualitas, biasanya dibedakan jadi orientasi seksual (misal LGBT) ataupun perilaku seksual menyimpang (misal anal/oral seks).

Orientasi seksual merupakan ketertarikan seseorang secara emosional dan seksual terhadap jenis kelamin atau hal tertentu. Terdapat beberapa perbedaan Orientasi Seksual sebagai berikut.

1. Heteroseksual Yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap lawan jenisnya.

2. Homoseksual Yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap sesama jenisnya. Gay adalah istilah untuk homoseksual laki-laki dan lesbian untuk homoseksual perempuan. Pada perkembangannya ada banyak istilah yag digunakan pada waktu dan budaya yang berbeda.

3. Biseksual Yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap lawan dan sesama jenisnya.

————
Sementara terdapat 13 jenis Perilaku Penyimpangan Seksualitas seperti berikut ini.

1. Pedofilia penyimpangan seksual yang terjadi saat orientasi seks penderitanya terfokus pada anak-anak dan bukan orang dewasa. Biasanya penderita pedofilia memiliki hasrat seksual berlebihan terhadap anak-anak atau remaja berusia 18 tahun ke bawah.

2. Infantofilia penyimpangan seksual yang memiliki minat seksual terhadap bayi.

3. Geronontofilia kelainan yang dimiliki seseorang atas dasar ketertarikan seksual pada orang-orang yang telah lanjut usia.

4. Zoofilia atau bestialiti Perilaku menyimpang ini melibatkan binatang dalam aktivitas seksualnya.

5. Froteurisme penyimpangan seksual di mana pelakunya gemar menggesekkan alat kelaminnya pada tubuh orang yang tidak dikenal untuk mendapat kepuasan seksual.

6. Ekshibisionisme orang yang senang memperlihatkan alat kelamin di depan publik atau orang yang tidak dikenal. Bagi penderita ekshibisionisme, ini merupakan salah satu cara mereka memuaskan hasrat seksualnya.

7. Voyeurisme jenis parafilia di mana penderitanya mendapatkan kepuasan seksual dengan cara mengintip, menguntit, dan melihat aktivitas seksual orang lain secara diam-diam.

8. Nekrofilia perilaku seksual manusia yang akan memiliki kepuasan jika berhubungan dengan mayat.

9. Skatologia telepon ini adalah perilaku seksual menyimpang di mana pelakunya mencari kepuasan seksual dari korbannya melalui telepon. Hal ini biasanya dilakukan oleh laki-laki atau perempuan dewasa terhadap orang yang lebih muda.

10. Fetisisme ketertarikan pada salah satu bagian tubuh target seksualnya atau bahkan benda mati yang bisa bikin si pengidap jatuh cinta misalnya pakaian dalam wanita.

11. Transvetitisme kepuasan seksual ketika berpakaian dan berdandan selayaknya perempuan. Transvetitisme terjadi pada cowok heteroseksual.

12. Sadisme kepuasan seksual yang diperoleh ketika menyakiti lawan main seksnya.
Masokisme, Seorang masokis akan mendapatkan kepuasan ketika dia disakiti secara verbal maupun nonverbal dari pasangannya.

13. Sadomakisme perpaduan sadisme dan masokisme. Saat berhubungan seksual, seorang sadomasokis akan menjadi yang menyakiti dan yang disakiti (pasif). Ini bisa terjadi secara bergantian dengan pasangnnya.

Pertanyaan Pertama :
Teh ENung
Assalamu'alaykum
Pernah mendengar ada solusi kebiri untuk pelaku kejahatan seksual. Apakah ini bisa diterapkan juga pada pelaku penyimpangan perilaku seksual ?

Jawaban :

- Tujuan solusi kebiri yg diberikan kepada pelaku kejahatan seksual adalah mendapat efek jera kepada sang pelaku sehingga kapok utk melakukannya lagi. Namun jika sang pelaku penyimpangan seksualitas diberi hukuman dengan cara kebiri, menurut kami kurang tepat dijadikan solusinya, karena solusi ini tidak menjamin hilangnya penyimpangan seksual yg sudah melekat dalam pikirannya. Menurut kami penyimpangan seksual merupakan sebuah penyakit, dimana solusinya tidak diberikan sebuah hukuman namun pendekatan yang tepat supaya penyakit yang sudah terpelihara dalam diri seseorang tsb bisa hilang  sehingga ia kembali ke "sesuai kefitrahannya".

- Ya teh...bs dimengerti..benar juga ya..kebiri hanya menurunkan hasratnya saja dan mungkin bersifat sementara sementara penyimpangannya sudah tertanam di otaknya orang ybs

Pertanyaan Kedua
Teh siti Aisyah
bagaimana deteksi penyimpangan seksual sejak dini? Apa saja ciri-ciri nya?

Jawaban:

untuk usia dini mungkin susah karena anak-anak memang lagi periode keingintahuan yang sangat tinggi. Untuk usia dini ini, mungkin ada tugas besar sebenarnya terhadap orangtua saat melihat anak  perempuan yang sedang mencoba barang-barang laki-laki ataupun sebaliknya.
Sebagai contoh : anak laki-laki sedang asyik memainkan boneka.
Apa yg ada dibenak orangtua? mungkin sebagian orangtua ada yg langsung merebut bahkan sampai memarahinya. tapi ada pula orangtua yang menjadikan kejadian itu sebgai peluang untuk memberikan pendidikan seksualitasnya dengan mengatakan "wah anak ibu yang ganteng, kamu lagi asyik main boneka ya? nanti udah besar kamu akan menjadi ayah dan bermain dengan anak kamu. ibu yakin kalo kamu nanti akan menjadi ayah yang baik untuk kamu"

jadi menurut kami, untuk usia dini perlu adanya komunikasi, keteladanan juga pola asuh yang baik dan benar yg pastinya disesuaikam dengan kebutuhan anak kita sendiri


Pertanyaan Ke tiga
Teh Ahsani
1. Bagaimana tanggapan kelompok teteh pencegahan anak terhadap sesama jenis atau lesbian yaa karena penyakit tersebut tidak terlihat yaa secara kasat mata. Takutnya faktor external yang mempengaruhinya.

Jawaban kami:

 istilah LGBT merupakan identitas sosial, semacam penerimaan diri, pencitraan, aktualisasi diri yang hadir sebagai lawan dari identitas heteroseksual. Ringkasnya seperti pencarian identitas diri yang menyimpang dari fitrah seksualitasnya.. salah satu pencegahannya kembali pada proses pembentukan fitrah seksualitas pada anak sejak dari lahir hingga fase-fase berikutnya sesuai dengan yang pernah dibahas oleh kelompok sebelumnya. 

Faktor eksternal pasti ada dan bisa jadi tak bisa dikendalikan, kita bisa menyiasatinya dengan memperkuat dasar keilmuan tentang fitrah kita diciptakan berpasangan oleh Allah SWT dan bonding dengan keluarga serta “pintar” memilih teman dan lingkungan

Pertanyaan ke empat
Teh Fifit
Baru tahu kalau penyimpangan seksual itu banyak sekali jenisnya ya. Dan yang paling dominan terjadi untuk jenis yang mana itu teh?

tadi kami berdiskusi, namun sayangnya belum menemukan data yg valid teh.. mungkin teth2 dsini ada yg sdh tahu?

#Harike8
#Tantangan10Hari
#Level11
#Fitrah Seksualitas

T10 Level 11 Hari ke 7

Resume Diskusi "Menjaga Diri dari Kejahatan Seksual"
Oleh : Teh Susanti, Rabiul Hukmi, Nurlia

Pertanyaan ke 1
Teh Ahsani

Bagaimana tanggapan teteh di daerah Sukabumi bahkan yg terbaru di Bekasi ada penculikan anak dengan kendaraan bermotor ? Bagaimana perlindungan keluarga yang terbaik ?

Jawaban :
- Kalau menurut kami selain membekali anak dengan pengetahuan ttg bagaimana menjaga diri sendiri, di samping itu orang tua juga harus lebih extra dalam pengawasan anak. Jika jarak rumah dan sekolah cukup jauh, sebaiknya orang tua yang menjemput anak ke sekolah, jika anak masih usia SD. Atau jika anak dg mobil sekolah, orang tua harus berkoordinasi dengan wali kelas dan terus mengingatkan anak untuk lebih waspada dan berhati2.



- Dan tambahan, tanamkan pada anak jangan pernah sendirian harus selalu bareng sama teman teman, biasanya penculik itu mencari anak yang berpisah dengan temannya.

- Kalau kondisinya dg motor ya mngkin kita bisa ajarkan anak utk berani berteriak ya...

- Setuju teh..dimulai dari keluarga dulu ya..kalau setiap keluarga peduli nanti bisa jadi kontrolnya meluas ke masyarakat jadi masyarakat bs aware

- setuju teh, harus saling berkoordinasi satu sama lain... anak-anakpun jadi merasa lebih waspada dan hati-hatii.. dan tidak lupa meminta perlindungan dari yg Maha Penjaga Anak kita yg Terbaik.. ☺


Pertanyaan Kedua
teh Bintan
Aslmkm teh susan, mau izin bertanya🙏baca materinya jdi ketakutan sendiri teeh..  Apalagi kita tidak bisa mengawasi anak full time 24 jam..
Bagaimana solusi atau tipsnya memberikan arahan kepada anak usia sekolah saat trjadi pelechan trhadap dirinya? Dan Bagaimana mengarahkannya supaya anak bisa mengatasi hal yg buruk tsb dengan minim trauma?

Hatrnuhun teh susan, punten trlambat prtnayaannya..🙏

Jawaban :
- Wslm...untuk pertama kali yang perlu di tanamkan orang tua ke anak adalah
Bagaimana membangun bonding dan kedekatan dengan anak

Percayakan kepada anak bahwa apapun yang terjadi di dirinya dia harus cerita ke kita orang tuanya terutama ibunya, jelaskan ke mereka kalau mereka dlu ada diperut kita selama 9 bulan, jadi apapun yang terjadi sama dia, dia harus ceritakan ke kita. Kalau ada orang yang mengancamnya atau suruh tidak kasih tahu ke orang tua jangan percaya, yang mesti dipercaya adalah orang tuanya. Nah utk pertama mungkin bonding disertai pemahaman batas aurat mesti kita jelaskan ke anak.

- Sebagai orang tua apalagi memiliki anak baru umur SD kita memang tdk bisa memaksakan pemahaman kita terlalu dalam ke anak...yang bisa kita lakukan hanyalah memberi pemahaman dan membuat anak nyaman dengan kita sehingga dia mau bercerita banyak ke kita. Makanya kewajiban kita hari perhari anak diusahakan terbuka dan enjoy menceritakan apapun kejadian di sekolah tanpa banyak intervensi dari kita, agar dia nyaman terbuka kepada kita orang tuanya.





#Harike7
#Tantangan10Hari
#Level11
#Fitrah Seksualitas

Kamis, 27 Februari 2020

T10 Level 11 Hari ke 6

Resume Diskusi "Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas"
Oleh : Teh Ai, Teh Reni, Teh Enung

Media digital dapat memberikan pengaruh positif bila menyuguhkan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya selain itu menjadi tempat berbagi ekspresi dan informasi antar pengguna.

Yang menjadi masalah adalah bila media digital digunakan oleh anak yg pre aqil baligh (dimana anak blm bisa memilah mana yg salah benar).
Karena informasi yg masuk diluar kendali si anak. Kemungkinan yg efek negatif ini justru yg dominan diserap si anak. Misalnya saat konten pornografi tak sengaja terhubung, kita tau bahwa efek pornografi bisa merangsang hormon dopamin. Dan jadilah informasi yg muncul terus menerus yg negatif itu.

1. (teh Ahsani)
Bagaimana screen time yg baik untuk usia 2-3 thn ?

Jawaban
- Baiknya tidak dikenalkan dlu. Namun jk sdh terlanjur kenal, maka screen timenya cukup maksimal 15-30 menit sehari, dan hanya satu kali.

Sebenarnya diusia ini anak-anak masih lebih mudah diarahkan atau dialihkan dengan aktivitas yang benar-benar disukai atau membuatnya tertarik

- 0- 18 bulan : tidak diberikan
18 - 24 bulan : sangat terbatas. Tidak digunakan terus menerus. Pd wkt2 tertentu saja diperbolehkan
2-4 tahun : 1 jam per hari
4-6 th : 1,5- 2 jam
6 th : pembatasan dengan konsisten

- Ada beberapa aplikasi yang dapat membantu orangtua dalam mengontrol penggunaan gadget pada anak.
Fitur tersebut dapat mengendalikan isi konten dan waktu penggunaan smartphone anak.
Orang tua dapan memilah aplikasi, memblokir aplikasi dan mengatur lama waktu penggunaan gadget.

Beberapa aplikasi tersebut diantaranya;
1. KIDS PLACES
2. KAKATU PARENTAL CONTROL
3. SCREEN TIME PARENTAL CONTROL.

2. Teh fifit
Adakah pengaruh positif media digital bagi perkembangan fitrah seksualitas anak? Jika ada, tolong jelaskan contohnya

Jawaban

- Seperti yg sudah dibuka di awal ya teh, bagai dua sisi mata pisau.
Walaupun yg kami soroti efek negatif, Insya allah tetap ada pengaruh positifnya.

Misalkan media digitalnya digunakan anak perempuan yg sedang hobi masak dengan membuka konten masak memasak, atau tutorial crafting.
Nah untuk lelaki misalnya berburu konten cara memperbaiki sepeda yg rusak ringan seperti itu ya teh Fifit.


#Harike6
#Tantangan10Hari
#Level11
#Fitrah Seksualitas

T10 Level 11 Hari Ke 5



https://drive.google.com/open?id=1J6z9IdeDJzremQ7rRCJPB_zDoGxJo_dt

#Harike5
#Tantangan10hari
#Level11
#FitrahSeksualitas

Rabu, 26 Februari 2020

T10 Level 11 hari ke 4

Resume Diskusi "Peran Ayah dalam Pengasuhan untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas"
Oleh : Teh Hafida dan teh ami

pertanyaan Teh Sani

1. Bagaimana jika yang LDM dengan suami ? Mengoptimalkan peran ayah untuk anak ?
Jadwal kegiatan

Jawaban

- 1. Dengan rutin menghubungi anak via telpon atau videocall pada saat jam istirahat atau saat luang, tanyakan kegiatan yang dilakukan anak seharian, bagaimana kondisinya dll

2. Memanfaatkan momen kebersamaan saat ayah pulang.
• Lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama anak, misalnya mencuci mobil , olahraga, bermain pura-pura, memancing, berkebun dan banyak lagi yang seru-seru
• Membaca buku bersama anak, yang ini ga kalah seru karena akan terjadi banyak dialog , dan bonding akan terbentuk ..

3. Melibatkan ayah dalam setiap pengambilan keputusan.

- LDM bukan menjadi penghalang untuk tetap membersamai anak yaa teh..

Memaksimalkan peran ayah dalam tumbuh kembang anak..


Pertanyaan ke dua 

Dalam agama kita lelaki ditugasi sbg pencari nafkah. Apabila dalam kondisi tertentu ternyata ayah kehilangan pekerjaan atau tdk punya pekerjaan, apakah hal ini akan mempengaruhi pada perannya dlm membangkitkan fitrah pada anak? (Baik seksualitas maupun yg lainny?)

Jawaban

- Seharusnya tidak ya, selama ayahnya terus berusaha untuk mencari rezeki (bisa berdagang dll), namun jikapun belum mendapat pekerjaan ataupun usaha, ayah masih bisa berperan dengan baik kepada anak, sebagai sosok ayah yang memimpin keluarga.
Pada saat ini ayah bisa menjadi teladan dengan sikapnya yang pantang menyerah untuk selalu berusaha memenuhi kewajibannya. Kemudian juga bisa mengajak anak2 mendekatkan diri kepada Allah agar dipermudah segala sesuatunya..

#Harike4
#Tantangan10hari
#level11
#FitrahSeksualitas

Selasa, 25 Februari 2020

T10 Level 11 Hari ke 3

Resume Diskusi "Peran Orang Tua Membangkitkan Fitrah Anak"
Oleh Teh ahsani dan teh Nurul

Pertanyaan Pertama
Teh aisyah

bagaimana menjelaskan pada si kecil, usia 8 tahun, laki-laki, tentang aurat, dia masih suka telanjang bulat, belum ada rasa malu, baik di rumah maupun di asrama

Jawaban

- Jawaban dr kelompok kami..

Usia 8 tahun termasuk Tahap pra akil baligh, peran orang tua menumbuhkan dan menyadarkan potensi gender, orang tua menjadi teman diskusi anak. Anak perempuan didekatkan dengan ibunya dan ibunya yang mengenalkan konsep aurat, begitupun anak laki2 dengan ayahnya. Agar lebih mudah dipahami

Bisa dimulai dari diri kita sendiri, orang tua memberi contoh dan memberi nasihat dengan bahasa yang mudah dimengerti kalau harus menutup aurat. 

Dikenalkan konsep rasa malu, diajarkan untuk tidak membuka baju sembarangan, dikenalkan batasan aurat, perbedaan batasan aurat laki2 dan perempuan. Yang terpenting perbuat bonding dengan orang tua.

- 5 langkah mengenalkan aurat pada anak Laki - laki 👦🏼

1. Masa tamyiz ( 7-10thn ) masa untuk mempertegas / mendisiplinkan anak Perkenalkan aurat yang boleh terlihat dan tidak terlihat " aurat " itu malu, aib atau buruk. Berarti aurat itu adalah sesuatu yang harus ditutup sehingga tidak dapat dilihat dan dipandang jelaskan dengan bahasa yang mudah dan dipahami "seksi" versinya. Kenalkan kecintaan dengan Allah SWT membuat aturan karena Allah sayang dan harus kita jaga.

2. Meneladani kisah inspiratif atau idolanya boleh mendongeng bercerita tentang menjaga auratnya untuk laki - laki.

3. Disiplin dengan aturan membuka baju dan memakai baju di kamar mandi sendiri. teladani orang tua juga dengan aturan yg dibuat.

4. Didekatkan oleh ayahnya karena cerita ayah berbeda dengan ibu, lebih mudah menyerap dan masuk logic anak.

5. Berdoa, setelah ikhtiar yang kita lakukan doakan agar Allah melembutkan dan memahamkan anak kita dengan mudah. Allah sebaik baik penjaga anak kita.

- Peran orang tua itu sangat penting ya teh, khususnya ttg fitrah seksualitas..

Anak peniru ulung, apa yang dilihat maka itu yang ditiru..
Seperti yang kemarin dijelaskan oleh kelompok sebelumnya, berbagai macam fitrah, semuanya harus terpenuhi.. tugas kita sebagai fasilitator, teman, pemandu dll ☺

- pertanyaan tambahan
Teh Ira
Teh gimana caranya mnyeimbngkn peran ayah dan ibu ya...trkdng ayah wktuny kn sempit drumah ya...dan kalau menelaah ala2 parenting kita t berasa bnyk kurangnya dlm mendidik anak...

Pertanyaan dari teh Fifit

Kpn idealnya atau sebaiknya anak belajar memakai baju sendiri?

jawaban :

- Menurut pendapat kami, fitrah kemandirian sudah boleh diperkenalkan sejak dini, bahkan ketika umur 2 thn anak sudah ingin memakai baju sendiri, namun dengan proses dan fase anak sendiri.
Ketika disiplin wajib dipertegas ketika sudah 7-10 tahun yaa teh karena fase pra aqil baligh ini bisa bernalar baik buruk sehingga disiplin menggunakan baju di kamar mandi sendiri sudah harus diterapkan.

Orang tua lebih berperan sebagai fasilitator..

- Langkah Preventif Keluarga
Ibu Elly Risman

1. Fitrah Keimanan ajarkan anak selalu berdoa kepada Allah SWT dan taat padanya sejak kecil.

2. Perbaiki pola pengasuhan.Libatkan kedua belah pihak peran Ayah dan ibu, tingkatkan diri dengan seminar, workshop, pelatihan dan ilmu agama.

3. Perbanyak menggunakan perasaan. Gunakan dua telinga lebih sering dari satu mulut.

4. Dampingi anak ketika bermain, baca buku, bermain internet. Latih konsep berfikirnya bila menemukan tayangan/bacaan yang menyimpang

5. Ikhtiar terakhir setelah semua upaya adalah DOA. Karena Allah SWT yang melindungi keluarga kita.

#Harike3
#Tantangan10Hari
#Level11
#Fitrahseksualitas

T10 Level 11 Hari ke 2

Resume Diskusi "Seberapa Pentingkah Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini"
oleh : Teh Siti Aisyah dan Teh Vera Fitriyanti

prolog (teh Aisyah):
Masih banyak orangtua yang mengira kalau berbicara masalah seksual dengan anak adalah hal yang tabu
Padahal hal ini sangatlah penting bagi proses tumbuh kembang mereka terutama bagian fitrah seksual
Seperti kita ketahui
Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini, dibekali 4 fitrah dasar oleh Allah SWT

Yaitu
Fitrah keimanan
Fitrah seksual
Fitrah bakat
Fitrah belajar
Lalu,
Seberapa pentingkah pendidikan seksual untuk anak usia dini???!!!

pertanyaan Pertama
Teh Sani

Bagaimana menjelaskan kepada anak usia 2 - 3 thn dari mana dia berasal ? Nay melihat foto yang saya berdua dengan suami kemudian bertanya dimna Nay? baby nya kemana?

Jawaban

- Ketika anak mengajukan pertanyaan "Dari mana aku datang?", mungkin pertanyaan spontan ini dapat membuat ayah dan bunda bingung untuk menjawabnya. Jangan menghindar atau mengalihkan pembicaraan ke hal yang lain, justru ini adalah bagian penting dari pendidikan seks yang harus ayah bunda jelaskan.

Berikan penjelasan yang logis sesuai dengan usia anak. Coba tunjukan, saat ibu hamil atau ada keluarga dekat yang sedang hamil. Katakan "kamu dulu juga dalam perut bunda, dan setelah sembilan bulan kemudian baru lahir". Jelaskan padanya bahwa karena ayah dan bunda saling sayang, maka dia ada dalam perut bunda.

(dikutip dari buku pedoman bagi orangtua dalam memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini)

pertanyaan tambahan
teh Dela
Kalau utk usia yg lbh besar (>9 thn)gmn ya?

Jawaban :
-Bisa juga teh
Cuma mungkin bahasanya disesuaikan dengan usia nya

- Umum.y anak usia (9-12th) ini sdh mengalami menstruasi atau mimpi basah, hal ini menunjukan anak telah memasuki masa puber, orang tua harus memberikan gambaran yang pasti tentang pubertas dan segala konsekuensi.y

Mau menambahkan juga yaa teh bisa dengan menggali pertanyaan seberapa paham anak konsep hamil lalu orang tua melengkapi dengan bahasa yang sederhana

Pertanyaan Teh Enung

Untuk yg poin macam2 sentuhan kan ada 3 yg di poster tadi (materi) . Ada poin ke 2 sentuhan membingungkan. Itu gmn ya cara menjelaskan ke anak? Jd intinya boleh atau tidak?

Jawaban
- Menurut saya
Tidak boleh
Karena maksud sentuhan membingungkan disitu adalah sentuhan yang tidak wajar dilakukan oleh orang lain terhadap anak

- Maksud.y disini jika sentuhan tersebut tidak wajar dilakukan oleh orang lain yang si anak tidak kenal mba, baik kenal pun juga tetap waspada dan sebaiknya langsung menghindar atau di alihkan ke sesuatu yang lain,
Karena terlepas dari kasus di luar sana yang terkadang yang melecehkan secara seksual adalah orang terdekat, perlu kita sebagai orang tua mengingatkan pada anak kembali ke poin area mana yg boleh di sentuh dan tidak dan mengingatkan apabila si anak tidak nyaman dengan perlakuan orng terdekt tersebut sebaiknya menghindar

#harike2
#Tantangan10hari
#GameLevel11
#FitrahSeksualitas

Jumat, 21 Februari 2020

T10 Level 11 hari Ke 1

Resume Diskusi Pemahaman Perbedaan Gender
presentasi kelompok teh Yunida dan teh Riceu

pertanyaan pertama
teh sani
MasyaAllah materinya saya sering mendenger gender dan seks tapi ternyata keduanya berbeda ...
Mau tanya teh jika pada anak apakah boleh ini permainn untuk laki - laki atau masak - masakan untuk perempuan? Bolehkah anak perempun bermain mobil - mobilan ?

jawaban
- Untuk permainan boleh teh, asal kita dampingi dan kita arahkan, misalnya anak perempuan bermain mobil2an, mungkin bisa kita beri tahu bahwa mobil adalah alat transportasi yg kelak bisa dikendarainya.

begitupun jika anak laki2 bermain boneka, maka perankanlah ia sebagai sosok laki2 dalam memainkan boneka. mungkin bisa difasilitai dengan boneka yg sesuai dg jenis kelaminnya, agar nak tdk kehilangan identitasnya.

- Setuju teh...asalkan dg cara yg tepat ya..krn laki2 juga hrs bisa mengenal aktivitas peremouan seperti memasak. Apalg jaman skg cheff ada yg laki2 ya

- Izin menambahkan berarti ini memberikan pola asuh atau pendidikan yg androgini ya, baik anak laki laki dan perempuan bisa diperkenalkan dengan mainan apa saja tidak terkotak2 jenis kelamin yang penting di dampingi dan diberi pehaman

- Menurut ibu Elly Risman, anak usia dibawah 5 tahun, itu mainannya genderless, jadi bebas tidak dibedakan.

Pada umumnya secara fitrah, anak diatas 5 tahun sudah bisa membedakan, atau lebih menyukai permainan sesuai gendernya.

pertanyaan ke dua
Teh siti Aisyah
Jika salah seorang dari orangtua tidak ada, bagaimana cara memenuhi kebutuhan fitrah seksual yang tertera di fase 7-10
Dimana laki-laki harus dekat dengan ayah dan perempuan dengan ibu?


jawaban
- Bisa didekatkan dengn paman atau bibi. atau orng yg Dituakan teh


pertanyaan ke tiga
teh Fifit
Gender adalah sifat perempuan dan laki-laki. Adakah klasifikasi khusus mengenai sifat-sifatnya, biar lebih bisa membedakan manakah yang termasuk sifat laki-laki dan manakah yang termasuk sifat perempuan?

jawaban
- Sifat laki-laki, dan perwmpuan itu seperti norma, peran, dan hubungan antara kelompok pria dan wanita teh


Pertanyaan ke 4
teh Dela
Kenapa usia di atas 10 tahun malah anak laki2 harus dekat dgn ibu dan sebaliknya?

jawaban
-anak laki2 harus didekatkn dg ibunya agar kelak jika ia dewasa bisa memahami secara empati kepada wanita

begitupun sebaliknya, agar kelak jika ia sudah dewasa bisa memahami bagaimana pria dari sosok ayah nya

- Anak usia 10 tahun kan masuk pre Aqil balig ya?

Mulai menyukai lawan jenis...

Nah, benar sekali kata teh Riceu, perlunya kedekatan anak perempuan dengan ayah dan anak laki-laki dengan ibu, agar lebih memahami dan terbimbing bagaimana seharusnya mereka menjalani hubungan antar lawan jenis.

pertanyaan ke 5
teh Bintan
Teh izin brtanya poin ini, penjelasan identitas seksualitas anak ke anak usia 3 bagaiamana ya teh supaya anak mudah memahaninya?

jawaban
- mudh memhami bahwa ia adalah seorang wanita atau lelaki ya teh?
Kalau saya pribadi saya suka bilang Jingga cantik. lalu anak saya suka menanggapi, mama cntik, apah cantik. kadang suka saya luruskan teh, apah kan laki2 jd bukan cantik, tp ckep. atau seperti memakai mukena dan kopiah


#Harike1
#Tantangan10hari
#Gamelevel11

#Fitrahseksualitas